Sabtu, 30 April 2011

Apakah KA'BAH Sebuah Karya Seni ?!


Sebuah pertanyaan yang mengejutkan terlontar dalam forum bahasan tentang Seni Rupa Islam. Pertanyaan yang tidak bisa dijawab saat itu juga, karena memerlukan berbagai referensi ,dicoba dicari padanan jawaban yang mendekati.
Baitullah
Ka'bah yag berarti kubus dalam bahasa Arab,siapa yang pertama kali membangunnya kita harus melihat pada Al Quran dalam Surat Ibrahim ayat 37:"Ya Tuhan kami,aku menempatkan anak cucuku pada lembah yang tiada mempunyai tumbuh-tumbuhan disisi Rumah engkau yang Dihormati.Ya,Tuhan kami,supaya mereka mendirikan sembahyang maka jadikan olehmu akan segala hati manusia kasih sayang kepada mereka itu.Dan beri rezeki oleh-Mu akan mereka itu buah-buahan supaya mereka itu bersyukur". dari ayat ini terbaca bahwa Baitullah sudah ada pada masa Nabi Ibrahim ketika beliau meninggalkan Istrinya Hajar dan anaknya Ismail disamping Ka'bah atas perintah Allah. Beliau berdoa disebelah atas Makkah di Al Ma'la saat ini, dengan memalingkan mukanya kearah Ka'bah. Dalam Surat Al Imran ayat 95:"Sesungguhnya permulaan Rumah yang didirikan untuk manusia, ialah yang di Bakkah(Mekkah) sebagai (rumah) yang diberkati dan petunjuk bagi sekalian manusia".

Kabah pusat dunia
Hadits Rasulullah saw Bersabda yang diriwatkan oleh Imam Bayhaqi.". Allah mengutus malaikat Jibril kepada Nabi Adam as. menyuruh membangun Baitullah, maka Nabi Adam pun membangunnya.Kemudian Allah Menyuruhnya thawaf padanya dengan berkata ; "Engkaulah manusia yang mula-mula dan ini Baitullah dibangun untuk manusia" dari keterangan al Quran dan Hadist Nabi tadi bahwa yang mula-mula membangun Ka,bah(Baitullah) adalah Nabi Adam. Pada Zaman banjir Besar Nabi Nuh mengalami kerusakkan walaupun demikian bekas tanda-tanda atau pondasi tetap nyata ada.

Kemudian sampai waktunya perintah Allah SWT menyuruh Nabi Ibrahim mendirikan/mempertinggi Ka'bah ditempat bangunan itu semula  sesuai Al Quran dalam Surat Al Baqarah ayat 127 :"Ingatlah ketika Nabi Ibrahim mempertinggi asas Baitullah bersama Ismail ,sambil berdoa keduanya: Ya Tuhan kami terimalah dari amalan kami,sebenarnya Engkau Maha mendengar dan Maha Melihat".dari ayat tersebut jelas bahwa Nabi Ibrahim dan Ismail hanya meninggikan asas yang sudah ada dibuat Nabi Adam.
Maqam Ibrahim
Dalam mempertinggi asas Ka'bah ini.  Nabi Ibrahim menyusun dan Ismail mengulurkan batu batu dan berdiri diatas tanah, ketika susunan batu-batu sudah meninggi ,Nabi ibrahim as meminta sebuah batu pada Ismail sebagai pijakan untuk dapat menempatkan batu-batu lebih tinggi. Batu Pijakan inilah yang disebut "Maqam Ibrahim". proses Meninggikan Ka.bah ini diakhiri dengan menempatkan batu Hajarul Aswad pada bagian penjuru yang diberikan malaikat Jibril kepada Nabi Ibrahim ayahanda Ismail yang sudah tua ini. Kemudian Allah SWT menyuruh Nabi Ibrahim menyeru segenap manusia supaya datang berhaji sesuai Firman Allah dalam Surat Al hajji ayat 27 :"Dan panggilah manusia itu untuk mengerjakan haji, kelak mereka datangi engkau berjalan kaki dan mengendarai unta datang dari tiap-tiap pelosok yang jauh, supaya mereka dapat menyaksikan berapa banyak manfaat untuk mereka sendiri"
Demikian Ketika nabi Ibrahim memanggilkan seruan itu diatas batu maqam ibrahim dengan menghadapkan wajahnya ke arah timur,barat,selatan dan utara. dan dijawab oleh orang yang menunaikan haji dengan Labbaik Allahumma Labbaik.

Dari hal-hal diatas kita dapat memberikan jawaban bahwa Ka'bah dibangun bukan untuk karya seni tetapi dimaksudkan sebagai Rumah yang mula-mula dibangun sebagai tempat ibadah(perintah Tawaf pada Nabi Adam as) dan petunjuk orientasi (Seruan Nabi Ibrahim) menghadapkan wajah untuk beribadah kepada Tuhan yang maha Esa.

Jumat, 29 April 2011

Karakteristik Seni Rupa Islam


Lukisan miniatur
Seni Islam atau seni yang Islamis adalah seni yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada Allah. Seniman membuat karya-karya seni yang beragam yang sesuai dengan perspektif kesadaran nilai Islam berusaha menampilkan cita keesaan Tuhan dalam setiap karya seninya. Islam tidak menggariskan bentuk seni terentu tetapi sekedar memberi pagar agar tidak melenceng dari gagasan keIslaman.
Dari artefak-artefak karya seni rupa yang bertebaran dipelbagai negara  dimana Islam berkembang dapat dicatat ciri-ciri atau tanda-tanda khusus sebagai berikut :

a)   Seni rupa Islam mengalami perkembangan setelah Islam menyebar kepenjuru dunia. Di dalam perwujudannya ternyata unsur-unsur setempat yang tidak bertentangan dengan Islam dapat terus hidup dan bahkan dalam beberapa hal terus dikembangkan.

keramik ditemukan di Turki
b)  Pada umumnya bidang kesenirupaan didaerah kekuasaan Islam mempunyai tingkatan yang lebih tinggi daripada Arab. Sebagai contoh kerajaan Persia telah mengenal teknik pembuatan keramik yang canggih, keahlian orang persia ini terus dipakai pada masa Islam.

c)  Seni rupa Islam pada prinsipnya merupakan perpaduan antara seni daerah setempat dengan konsepsi Islam, inilah yang menyebabkan adanya perbedaan antara bentuk seni rupa yang satu dengan lainnya.seperti ketidaksamaan antara seni Mesir dan seni India.

Arabeska dengan desain flora
bunga tulip dan carnation
d)  Seni ornamentik dalam seni rupa Islam menjadi unsur kesamaan secara umum Juga Seni figuratif yang tidak  menggambarkan mahluk bernyawa pada hiasan Mesjid, selain itu lebih banyak menggunakan motif hias Arabeska,atau stilasi sulur-suluran, bentuk bunga dan daun ,berkembang pula bentuk geometris atau ragam hias    ilmu ukur.bentuk seni rupa lainnya yang sangat mendapat perhatian ialah seni khat atau kaligrafi.
Seni patung tidak begitu berkembang walaupun dibeberapa tempat ditemukan seperti patung singa di Alhamra. Seni abstrak merupakan manifestasi yang berkaitan dengan hadits.yang merupakan kecendrungan penampilan secara prinsip yang hakiki dalam seni rupa Islam.dimana kehadiran bentuk seni demikian tentu mempunyai alasan yang didasarkan atas pandangan hidup kaum muslimin terhadap seni rupa.

Arca Amoghapaca simbol Pakta Pertahanan Nusa Antara

Arca Amoghapaca
Dinasti Yuan  yang menguasai seluruh kekaiasaran Tiongkok dibawah kekuasaan kaisar Kubilai sudah menguasai daratan Asia sampai Eropa mengakibatkan  penguasaan mutlak lautan. Kapal-kapal dagang Tiongkok mengusai perdagangan sampai Arabia, kapal-kapal yang singgah dipelabuhan -pelabuhan mengangkut pelbagai hasil dari tanah jajahan.Kaisar Tiongkok menginginkan semua kerajaan dipantai Asia mengakui kekuasaannya dan menyerahkan upeti. Setelah korea ditundukkan Kubilai mengirim utusan ke Jepang agar kaisar jepang tunduk dibawah kekuasaannya juga kerajaan Campa,Annam, Kamboja termasuk  Birma dengan pengiriman tentara memaksa mengakui kekuasaannya antara tahun1280-1287.

Sudah pasti raja Singosari  mendengar berita ini menyebabkan raja Kertanegara melakukan pembinaan persahabatan dengan kerajaan Melayu Darmasraya yang mempunyai pelabuhan menghadap selat malaka dengan mengirimkan Arca Amoghapaca yang diantar para pembesar kerajaan Singosari yang kini ditemukan di desa Rambahan (lubuk bulan) dekat sungai dareh perbatasan jambi dan Sumbar. Mengandung arti memperkokoh persahabatan untuk membendung serangan tentara Kaisar Tiongkok Dengan tujuan yang sama Raja kertanegara juga mengirim putrinya, Dewi Tapasi untuk dikawinkan dengan Raja Campa. Didalam negeri ia menikahkan putri-putrinya dengan Ardaraja pangeran kerajaan Kediri dan Raden Wijaya panglima perang Singasari. Gagasan persahabatan antar negara ini dikenal sebagai politik Nusantara. Tahun 1289 Kaisar Tiongkok mengirim utusan benama Meng Ki menghadap raja Kertanegara memaksa agar Singosari tunduk terhadap kekaisaran Tiongkok. Raja kertanegara tidak mau menyerah dan menolak mentah-mentah bahkan  Meng Ki diusir pulang dengan pesan yang ditulis mengunakan keris diatas dahinya.

Prajurit-prajurit Madura
Melihat kondisi Meng ki utusannya yang pulang dengan pesan tulisan diatas dahinya, kaisar Tiongkok marah dan kemudian menyiapkan pasukan besar sejumlah 20.000 tentara lengkap dengan kapal perang, kapal angkut membawa perlengkapan perang dan logistik untuk persiapan setahun dipimpin para panglima perang Ike mese, Kau Hsing dan Shihpi dengan tujuan menghukum Raja Kertanegara atas penghinaan terhadap Kaisar Tiongkok. Sementara itu di Singosari terjadi makar oleh besan Keranegara yaitu Raja Jayakatwang dari kearajaan Kediri sehingga Kertanegara tewas dan raden Wijaya mengungsi ke Madura dan kemudian mendirikan kerajaan kecil Majapahit didesa Tarik.Tentara-tentara Tiongkok ini mendarat di Tuban dan muara sungai Sedayu .Dalam tempo singkat tentara-tentara ini menyapu bersih Kediri termasuk raja Jayakatwang .

Tentara tiongkok ini hanya bertahan 4 bulan saja dijawa karena tidak tahan terhadap cuaca panas dan.terik matahari membantu raden Wijaya mengusir tentara Kubilai ,sehingga dengan mudah dikalahkan pasukan Majapahit dan pasukan Madura .pasukan Tiongkok ini kocar kacir meninggalkan ribuan prajurit tewas dan berlayar kembali ke Tiongkok. Karena mereka tidak berhasil menunaikan tugas ekspedisi menaklukan Singosari ,para panglima yang memimpin ekspedisi dihukum mati.oleh kaisar Kublai.

Setelah tentara musuh mundur Raden wijaya diangkat menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardana sementara itu tentara dari Malayu tiba dan memperkuat tentara kerajaan baru, Majapahit dan membawa 2 orang putri Melayu Dara petak diambil istri ketiga oleh raden wijaya yang melahirkan Jayanegara ,raja kedua Majapahit,sedangkan adiknya Dara Jingga diperistri mahapatih Majapahit dan melahirkan Adityawarman raja pertama kerajaan Pagaruyung. Demikian yang disampaikan kitab Pararaton, Kidung Panji Wijayakrama dan Nagarakretagama

Kamis, 28 April 2011

Teknik Cetak Logam Perunggu Indonesia

Begitu mengagumkan keindahan benda perunggu yang berasal dari masa prasejarah maupun benda perunggu masa sejarah Indonesia ini, dengan teknologi yang sederhana dapat membuat peralatan dan arca dengan kualitas estetika tinggi. Bahkan logam yang dipakai bukan saja perunggu (campuran logam kuningan,tembaga,timah yang dicairkan dengan panas tinggi) tetapi juga bahan logam lain seperti perak dan emas.
Kepala Shiva mahadeva
,97cm tinggi
abad 9-10 Tegal,Jawa Tengah
Teknologi cetak perunggu  dengan cara penuangan cairan logam kedalam cetakan yang dapat dibagi dua bagian dikenal sebagai teknik cetak Bivalve (Bhs.Perancis)sehingga dapat dipergunakan berkali-kali seperti alat cetak perunggu dari bahan batu yang diukir yang ditemukan di pura Pejeng, Bali. untuk mencetak Nekara. Teknik cetak ini juga untuk mencetak Kapak -kapak dengan ukuran sangat besar yang tidak dipakai alat sehari hari tetapi untuk kegiatan upacara, juga kedok/topeng, perhiasan berupa kalung, gelang, cincin, arca-arca kecil terbuat dari logam

Untuk benda-benda perunggu besar dengan penuh ragam hias dan bentuk yang rumit seperti arca-arca perunggu,  teknik cetak bivalve tidak digunakan, nenek moyang bangsa Indonesia mengembangkan teknik tuang logam perunggu yang disebut  a cire perdue (Bhs.Perancis) berarti dengan menghancurkan lilin dengan demikian lilin menjadi bahan utama teknik cetak ini selain tanah liat.
Hiasan lampu minyak perunggu era Majapahit
abad 14,di desa Tenggung,Tulungagung
Jawa Timur. (Musium Nasional)
Pertama yang harus dilakukan adalah membuat tiang dari logam setinggi arca yang akan dicetak, pada tiang tadi ditutupi dengan tanah liat seperlunya dibentuk sekedarnya.Kemudian dikeliling tanah liat dilapisi dengan lilin yang cukup tebal. Permukaan lilin kemudian diukir dengan detil sesuai keinginan empu pembuat arca.Kemudian dilapisi tanah liat lunak dengan hati- hati agar ukiran lilin tidak rusak. Belum kering benar tanah liat ditusukan pasak-pasak tembus lilin sampai pada tanah liat yang menutup tiang agar ketika proses pencetakan tidak terjadi pergeseran. Pada bagian  bawah arca di lubangi untuk memasukkan perunggu cair. Proses lanjutannya setelah tanah liat kering dan keras,maka arca dibalik sehingga lubang yang dibuat bagian bawah berada diatas kemudian cairan perunggu panas dituang dalam lubang dan mencairkan lilin, terus mengendap mengisi lekuk-lekuk ukiran mengantikan posisi lilin,cairan lilin keluar melalui lubang yang dibuat tadi sampai perunggu mengeras. Setelah mengeras lapisan tanah liat dipecahkan dan terlihat arca perunggu dan pasak dicabut atau dipotong,bagian yang yang tidak sempurna ditambal dengan perungu lagi. Dan bagian tiang beserta tanah liatnya dicabut sehingga arca terlihat berongga di bagian dalam .Baru dilakukan sentuhan terakhir dengan meratakan bagian menonjol, mengosok agar mengkilap. teknik cetak perunggu a cire perdue ini juga dapat menghemat penggunaan bahan logam tergantung tebal tipisnya permukaan arca.

arca yang rumit seperti arca berbentuk manusia dibuat dengan terpisah-pisah seperti lengan ,kaki,kepala dibuatkan semacam corong dan menyambungkan bagian- bagian tadi dan sambungan kemudian ditutupi kembali dengan perunggu.

Selasa, 26 April 2011

Ragam Hias Nekara Indonesia

Dengan dipakainya logam dalam sejarah seni Indonesia memunculkan kebudayan baru yaitu kebudayaan perunggu yang melahirkan zaman perunggu sebagai bagian dari masa prasejarah. Perunggu yang dipanaskan dan dibentuk menurut kehendak manusia menghasilkan peralatan untuk kebutuhan hidup. Kemampuan menggunakan bahan logam seperti ini ada di Indonesia sekitar 2 sampai dengan 3 ribu tahun yang lalu dengan ditemukannya kapak-kapak perunggu. Dengan logam, manusia akan lebih mudah membuat bermacam macam alat yang sebelumnya tidak mungkin dibentuk dari bahan seperti batu yang banyak dipakai pada zaman batu. Keahlian menggunakan logam  ini diikuti pula kemampuan untuk menghias yang semakin lama semakin kaya dengan corak ragamnya.

Nekara perunggu diameter 150 cm
Jawa tengah
Hasil kebudayaan perunggu ini yang paling terkenal adalah Nekara, benda yang dipakai sebagai genderang yang ditabuh dalam berbagai upacara seperti upacara memanggil hujan, persiapan perang ,upacara pemakaman jenazah dan benda bekal kubur, tempat meyimpan jenazah pra sejarah.

Nekara yang dicetak dengan teknik tuang logam bivalve ini juga penuh dengan hiasan yang memberikan simbol-simbol tertentu yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat pra sejarah.
arca katak pada nekara Bima
Seperti adanya hiasan orang-orang menari dan perahu-perahu jenazah yang membawa roh yang meninggal ke dunia akhirat pada nekara dayak,kalimantan dan ada juga ragam hias binatang katak yang terdapat pada nekara yang ditemukan di Bima yang dihubungkan dengan hujan. Ragam hias yang lainnya berupa pilin berganda bersambung seperti spiral atau bentuk huruf S yang ditemukan di Jawa Barat ,Ragam hias pinggir tumpal atau deretan segitiga sama kaki pada nekara jawa barat, ragam hias Meander atau deretan huruf T yang berdiri tegak lurus dan terbalik berganti ganti, pada nekara dari Bima,dan berbagai bentuk ragam hias lainnya seperti orang naik kuda dan kerbau sebagai lambang matahari dan bulan pada bagian atas nekara yang ditemukan di Kalimantan. Pada nekara yang berasal dari Banda ada ragam hias gambar sesorang yang menangkap menjangan dengan tombak jerat Juga ada hiasan nekara dari pulau leti berupa burung merak. Juga ragam hias topeng dua wajah manusia pada nekara bahan logam kuningan yang ditemukan di Alor .  Jadi pertanyaan juga dari mana nekara ini berasal dan dibuat karena ditemukan juga ragam hias orang berkuda dengan kostum pakaian perang yang tidak ada di Indonesia pada Nekara yang ditemukan di Sangeang, Sumbawa. Nekara tidak hanya ditemukan diwilayah Indonesia saja tetapi juga dikitarnya sebagai kemungkinan lokasi benda ini didatangkan. Tetapi dari  penemuan nekara bulan pejeng di pulau Bali. Nekara ini ternyata diproduksi sendiri dengan ditemukannya alat cetak Nekara dari batu yang ditemukan di pura Pejeng Bali membuktikan bahwa nekara ini di produksi bangsa Indonesia sendiri.