Ada sebuah pesan yang mengabarkan tentang wafatnya teman yang bertahun-tahun pernah bersama menimba ilmu di bangku kuliah beberapa dasawarsa yang lalu.Bersamaan dengan doa yang dipanjatkan semoga Amal jariah, Ilmu yang memberi manfaat kepada orang lain dan Anak shaleh yang mendoakan nya dapat diterima dan membantunya mendapatkan tempat terbaik;Surga, di sisi Tuhan Maha Pengasih.
Dalam sekejap melintasi puluhan tahun masa lalu dalam tempo sepersekian detik gambaran masa-masa perkuliahan, diruang kelas, diskusi estetika diselasar,dan kuliah terbuka menggambar dihamparan lapangan rumput terbayang nyata seperti baru kemarin saja rasanya.
Terbersit dalam hati untuk apa manusia diciptakan dan ditempatkan di dunia ini dalam tempo yang ditentukan sampai dengan kematiannya. Untuk apa.... apakah sebagai tempat ujian kehidupan.
Dengan perenungkan , pemikiran tentang sesuatu dengan didampingi wahyu-wahyu sebagai aspek kebenaran, manusia dapat memahami baik dan buruk yang memungkinkan ia menjawab semua persoalan sehingga lulus atau tidaknya dalam ujian kehidupan seperti halnya dibangku perkuliahan. Tidak belajar dengan baik, absen diperkuliahan besar kemungkinan tidak lulus dan dihukum dengan mengulang disemester depan tapi ketidaklulusan dalam hidup didunia ngak bisa diulang dan tentunya ada hukumannya juga.
Sepertinya ini yang dikehendaki sang maha pencipta, manusia diciptakan didunia hanya untuk beribadah dan diuji. Agar mudah lulus dalam ujian ini manusia disuruh memahami tanda-tanda kekuasaanNya melalui fenomena semesta ,dengan peralatan laboratorium yaitu ilmu pengetahuan sebagai penguji kebenaran-kebenaran yang hasilnya dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas amal ibadahnya dengan tujuan akhirnya mancari ridha-Nya, yang artinya lulus dari ujian-ujian kehidupan dunia dan mendapatkan gelar ahli surga abadi yang didambakan.
Dalam sekejap melintasi puluhan tahun masa lalu dalam tempo sepersekian detik gambaran masa-masa perkuliahan, diruang kelas, diskusi estetika diselasar,dan kuliah terbuka menggambar dihamparan lapangan rumput terbayang nyata seperti baru kemarin saja rasanya.
Terbersit dalam hati untuk apa manusia diciptakan dan ditempatkan di dunia ini dalam tempo yang ditentukan sampai dengan kematiannya. Untuk apa.... apakah sebagai tempat ujian kehidupan.
Dengan perenungkan , pemikiran tentang sesuatu dengan didampingi wahyu-wahyu sebagai aspek kebenaran, manusia dapat memahami baik dan buruk yang memungkinkan ia menjawab semua persoalan sehingga lulus atau tidaknya dalam ujian kehidupan seperti halnya dibangku perkuliahan. Tidak belajar dengan baik, absen diperkuliahan besar kemungkinan tidak lulus dan dihukum dengan mengulang disemester depan tapi ketidaklulusan dalam hidup didunia ngak bisa diulang dan tentunya ada hukumannya juga.
Sepertinya ini yang dikehendaki sang maha pencipta, manusia diciptakan didunia hanya untuk beribadah dan diuji. Agar mudah lulus dalam ujian ini manusia disuruh memahami tanda-tanda kekuasaanNya melalui fenomena semesta ,dengan peralatan laboratorium yaitu ilmu pengetahuan sebagai penguji kebenaran-kebenaran yang hasilnya dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas amal ibadahnya dengan tujuan akhirnya mancari ridha-Nya, yang artinya lulus dari ujian-ujian kehidupan dunia dan mendapatkan gelar ahli surga abadi yang didambakan.