Minggu, 08 Mei 2011

Seni Kaligrafi Islam Di Indonesia

Kaligrafi dengan menggunakan Huruf Arab di Indonesia menjadi seni yang benar-benar baru karena tidak berpijak pada bentuk seni tradisi lokal dari masa sebelumnya, hal ini tidak berarti bahwa sebelumnya tidak ada tulisan, dari  bukti yang ada menunjukkan adanya berbagai aksara seperti aksara Bugis, aksara Jawa, aksara Sunda dan lainnya. yang dipakai terbatas untuk pemakaian praktis untuk prasasti, pengumuman , kitab-kitab sastra, kitab keagamaan. berbeda dengan kaligrafi Arab selain digunakan untuk keperluan praktis juga untuk estetik. Kaum muslim telah membuat kaligrafi tidak hanya untuk membentuk tulisan tangan yang indah tetapi juga untuk mendisiplinkan jiwa. Menarik sebuah garis dari kanan kekiri yang merupakan arah penulisan kaligrafi arab, bergerak dari pinggir menuju ke hati yang terletak di sebelah kiri tubuh. seorang kaligrafer menyadari bahwa dengan konsentrasi pada penulisan kata-kata dalam bentuk indah seakan -akan membawa kepingan jiwa yang tercerai berai kembali bersatu kepusatnya ini merupakan sisi spritualitas kaligrafi. Dari segi pemakaian jelas perbedaan antara aksara Arab dan aksara yang dipakai di Indonesia. Karakteristik yang lain adalah adanya pertautan antara aksara Arab dan Agama Islam,sebagai contoh ragam hias dan motif dari era seni Hindu dibubuhkan tulisan Arab dianggap sebagai Seni islam.

Berbeda dengan huruf Palawa  yang datang dari India, pemakaiannya terbatas hanya dikalangan golongan agama dan bangsawan. Huruf Arab tersebar disemua lapisan masyarakat bahkan huruf ini diadopsi dan dipergunakan dalam pemakaian bahasa Melayu dan bahasa lainnya yang dikenal dengan tulisan Pegon atau dikenal dengan tulisan Arab Melayu. Naskah-naskah yang berhuruf arab ini sudah ditemukan pada abad ke14 pemakaiannya sudah meluas dimana -mana tetapi naskah-naskah Islam banyak juga yang ditulis dengan aksara jawa,sunda, bugis sehingga terlihat bahwa antara aksara arab dan aksara nusantara tetap hidup berdampingan. Berbeda dengan huruf arab dibelahan dunia lain ,di Indonesia kaligrafi tidak berkembang mungkin karena pemakaiannya baru pada membaca saja belum pada tulisan indah walaupun ada juga kaligrafi yang dibuat di Indonesia. seperti kaligrafi Islam yang dibuat pada kertas,kain, kaligrafi yang diukir, kaligrafi pada kaca.

kaligrafi pada kertas berkaiatan dengan Al Ouran yang ditulis tangan dengan jenis tulisan khat Naskhi dan khath Thuluth, dengan ubahan yang disebut khat Hindi. Setelah terdapatnya Al Quran yang dicetak diperkirakan awal abad 20 secara tidak langsung mengurangi jumlah ahli-ahli kaligrafi, sehingga menjadi langka. Aksara arab ini juga dipakai untuk menulis hikayat, cerita dan lainya yang umumnya memperlihatkan persamaan dengan gaya Khath Farisi. Huruf arab melayu banyak digunakan untuk surat-menyurat antara kesultanan Islam indonesia dengan Portugis,Inggris,Belanda. Selain pada kertas ada juga yang dibuat pada kain dengan teknik membatik, tentu saja untuk keperluan khusus sebagai ikat kepala ,bendera yang pada saat ini menjadi media ekspresi seperti lukisan batik.

Tulisan yang diukir dikenal sebagai epigrafi di indonesia dibagi 2 yaitu tulisan yang diukir pada nisan dan yang diukir pada kayu sebagai hiasan. Kaligrafi arab pada nisan telah ditemukan dari abad 11 di leran,Gresik berasal dari makam Fatimah Binti Maimun dengan tulisan khath kufah. Kaligrafi pada nisan adalah yang terbanyak ditemukan di Indonesia sehingga dapat dibagi 2 jenis. Jenis pertama yang memperlihatkan pengenalan mendalam terhadap corak kaligrafi seperti khath Thuluth, Kufah  yang berasal dari Gujarat ,India seperti yang terdapat di Samudra Pasai ,makam putri Nahrisah(abad 15) dan makam Maulana malik Ibrahim,Gresik (abad 15). Jenis kedua seniman ukir nisan kurang atau tidak mengenal gaya kaligrafi Islam seperti Makam islam Tralaya,Trowulan bekas ibukota Majapahit,membuktikan bahwa pada masa majapahit telah hidup masyarakat Islam.selain nisan ukiran kaligrafi juga dibuat pada kayu yang diukir pada bagian atas pintu, mimbar, mihrab.Ukiran pada kayu lebih bebas dan menunjukkan perpaduan antara pra islam dan Islam.
Kaligrafi arab pada kaca berbentuk Semar

Lukisan kaca dengan tema kaligrafi arab,terdapat di jawa timur,jawa tengah,madura,sumatra barat,yang paling menarik adalah lukisan kaligrafi kaca cirebon dimana tema -tema pra islam masih dipakai sampai saat ini seperti tema wayang, binatang khayal. Islamisasi di Indonesia berjalan dengan damai sehingga bentuk tokoh masa pra islam dapat digambarkan untuk tema-tema keIslaman misal bentuk ganesha yang bertuliskan syahadat. selain itu ada juga menggambarkan macan dikenal sebagai macan ali ada juga yang berbentuk kabah.

Kaligrafi di Indonesia pada masa lalu jarang diterapkan dimasjid tetapi sekarang masjid yang baru dibangun banyak sekali menerapkan kaligrafi islam sebagai dekorasi. Perkembangan kaligrafi tidak hanya sampai masjid saja tetapi kini banyak dijadikan tema-tema lukisan modern yang dikenal sebagai lukisan kaligrafi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar