Jumat, 29 April 2011

Arca Amoghapaca simbol Pakta Pertahanan Nusa Antara

Arca Amoghapaca
Dinasti Yuan  yang menguasai seluruh kekaiasaran Tiongkok dibawah kekuasaan kaisar Kubilai sudah menguasai daratan Asia sampai Eropa mengakibatkan  penguasaan mutlak lautan. Kapal-kapal dagang Tiongkok mengusai perdagangan sampai Arabia, kapal-kapal yang singgah dipelabuhan -pelabuhan mengangkut pelbagai hasil dari tanah jajahan.Kaisar Tiongkok menginginkan semua kerajaan dipantai Asia mengakui kekuasaannya dan menyerahkan upeti. Setelah korea ditundukkan Kubilai mengirim utusan ke Jepang agar kaisar jepang tunduk dibawah kekuasaannya juga kerajaan Campa,Annam, Kamboja termasuk  Birma dengan pengiriman tentara memaksa mengakui kekuasaannya antara tahun1280-1287.

Sudah pasti raja Singosari  mendengar berita ini menyebabkan raja Kertanegara melakukan pembinaan persahabatan dengan kerajaan Melayu Darmasraya yang mempunyai pelabuhan menghadap selat malaka dengan mengirimkan Arca Amoghapaca yang diantar para pembesar kerajaan Singosari yang kini ditemukan di desa Rambahan (lubuk bulan) dekat sungai dareh perbatasan jambi dan Sumbar. Mengandung arti memperkokoh persahabatan untuk membendung serangan tentara Kaisar Tiongkok Dengan tujuan yang sama Raja kertanegara juga mengirim putrinya, Dewi Tapasi untuk dikawinkan dengan Raja Campa. Didalam negeri ia menikahkan putri-putrinya dengan Ardaraja pangeran kerajaan Kediri dan Raden Wijaya panglima perang Singasari. Gagasan persahabatan antar negara ini dikenal sebagai politik Nusantara. Tahun 1289 Kaisar Tiongkok mengirim utusan benama Meng Ki menghadap raja Kertanegara memaksa agar Singosari tunduk terhadap kekaisaran Tiongkok. Raja kertanegara tidak mau menyerah dan menolak mentah-mentah bahkan  Meng Ki diusir pulang dengan pesan yang ditulis mengunakan keris diatas dahinya.

Prajurit-prajurit Madura
Melihat kondisi Meng ki utusannya yang pulang dengan pesan tulisan diatas dahinya, kaisar Tiongkok marah dan kemudian menyiapkan pasukan besar sejumlah 20.000 tentara lengkap dengan kapal perang, kapal angkut membawa perlengkapan perang dan logistik untuk persiapan setahun dipimpin para panglima perang Ike mese, Kau Hsing dan Shihpi dengan tujuan menghukum Raja Kertanegara atas penghinaan terhadap Kaisar Tiongkok. Sementara itu di Singosari terjadi makar oleh besan Keranegara yaitu Raja Jayakatwang dari kearajaan Kediri sehingga Kertanegara tewas dan raden Wijaya mengungsi ke Madura dan kemudian mendirikan kerajaan kecil Majapahit didesa Tarik.Tentara-tentara Tiongkok ini mendarat di Tuban dan muara sungai Sedayu .Dalam tempo singkat tentara-tentara ini menyapu bersih Kediri termasuk raja Jayakatwang .

Tentara tiongkok ini hanya bertahan 4 bulan saja dijawa karena tidak tahan terhadap cuaca panas dan.terik matahari membantu raden Wijaya mengusir tentara Kubilai ,sehingga dengan mudah dikalahkan pasukan Majapahit dan pasukan Madura .pasukan Tiongkok ini kocar kacir meninggalkan ribuan prajurit tewas dan berlayar kembali ke Tiongkok. Karena mereka tidak berhasil menunaikan tugas ekspedisi menaklukan Singosari ,para panglima yang memimpin ekspedisi dihukum mati.oleh kaisar Kublai.

Setelah tentara musuh mundur Raden wijaya diangkat menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardana sementara itu tentara dari Malayu tiba dan memperkuat tentara kerajaan baru, Majapahit dan membawa 2 orang putri Melayu Dara petak diambil istri ketiga oleh raden wijaya yang melahirkan Jayanegara ,raja kedua Majapahit,sedangkan adiknya Dara Jingga diperistri mahapatih Majapahit dan melahirkan Adityawarman raja pertama kerajaan Pagaruyung. Demikian yang disampaikan kitab Pararaton, Kidung Panji Wijayakrama dan Nagarakretagama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar